clock December 24,2023
Kompolnas Ingatkan Masalah Represif Aparat, Dalam Pembentukan Tim Reformasi Polri

Kompolnas Ingatkan Masalah Represif Aparat, Dalam Pembentukan Tim Reformasi Polri

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan rencananya membentuk Tim Reformasi Polri. Langkah ini muncul sebagai respons atas kritik publik terhadap kinerja kepolisian. Menurut Prabowo, tujuan utama reformasi adalah memperkuat profesionalisme, integritas, serta peran Polri sebagai pelindung dan pengayom masyarakat.

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyoroti masih maraknya tindakan represif aparat saat berhadapan dengan massa. Hal ini dinilai berpotensi merusak citra Polri di mata publik. Anam, anggota Kompolnas, menegaskan bahwa berdasarkan catatan sejumlah lembaga sipil, banyak polisi masih bertindak represif ketika bertugas di lapangan. Oleh karena itu, menurut Kompolnas, aspek ini harus menjadi perhatian serius dalam reformasi yang akan dijalankan.

Reformasi yang digagas Prabowo diharapkan menghasilkan Polri yang lebih transparan, akuntabel, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, Polri diharapkan mampu menjalankan tugas secara efektif serta memulihkan kepercayaan publik yang sempat menurun akibat berbagai kasus pelanggaran oleh oknum.

Tim Reformasi nantinya akan menyusun sejumlah kebijakan, seperti peningkatan pelatihan anggota, penegakan disiplin yang lebih ketat, serta penguatan mekanisme pengawasan internal. Selain itu, peningkatan kesejahteraan anggota Polri juga akan menjadi fokus agar dapat menekan potensi penyalahgunaan wewenang.

Inisiatif reformasi ini mendapat dukungan dari pengamat dan aktivis yang selama ini vokal mengkritik kepolisian. Namun, implementasinya diperkirakan tidak mudah karena berpotensi menghadapi resistensi dari internal Polri, khususnya pihak-pihak yang merasa posisinya terancam.

Pembentukan Tim Reformasi Polri oleh Presiden Prabowo menjadi momentum penting untuk memperbaiki kinerja kepolisian. Dengan dukungan Kompolnas dan berbagai pihak, reformasi ini diharapkan membawa perubahan nyata. Meski demikian, tantangan di lapangan—terutama terkait praktik represif aparat—perlu diatasi agar tujuan reformasi benar-benar tercapai.

Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?

Follow US

Top Categories