
Gaya Kepemimpinan Ketua MA Sunarto, Tegas pada Hakim Hedon, Santai dengan Sneakers saat Pelantikan
Ketua Mahkamah Agung (MA), Sunarto, kembali menjadi sorotan publik karena gaya kepemimpinannya yang tidak biasa. Dalam pelantikan tiga pejabat Eselon I baru di lingkungan MA pada Rabu (30/7/2025), Sunarto tampil berbeda. Ia berdiri tegap seperti biasa, namun kali ini mengenakan sepatu kets atau sneakers senilai sekitar Rp 1 juta—penampilan yang cukup mencolok untuk sebuah acara resmi di lembaga peradilan tertinggi.
Sebelumnya, Sunarto juga dikenal karena sikap tegasnya terhadap gaya hidup mewah di kalangan hakim. Ia pernah secara terbuka menegur hakim yang dinilai hidup secara hedonis, menekankan bahwa integritas dan kesederhanaan adalah fondasi penting bagi seorang penegak hukum. Sikap ini mendapat banyak dukungan dari publik karena dinilai mencerminkan komitmen serius terhadap reformasi di lembaga peradilan.
Penampilan Sunarto dengan sneakers di tengah prosesi pelantikan yang formal menimbulkan berbagai spekulasi. Meski tidak lazim, pilihan alas kaki tersebut bisa dilihat sebagai simbol kesederhanaan atau pendekatan kepemimpinan yang lebih membumi. Bagi sebagian pihak, itu mencerminkan keberanian untuk tampil apa adanya tanpa mengurangi wibawa dan tanggung jawabnya sebagai pemimpin MA.
Gaya santai Sunarto menuai beragam reaksi. Ada yang menilai hal itu sebagai bentuk modernisasi birokrasi dan penyegaran citra institusi hukum. Namun ada pula yang mempertanyakan kesesuaian tampil santai di acara resmi, apalagi di lingkungan yang menjunjung tinggi formalitas. Meski demikian, banyak pula yang melihatnya sebagai pesan tersirat bahwa substansi lebih penting dari penampilan.
Melalui gaya kepemimpinan yang tegas sekaligus santai, Ketua MA Sunarto tampaknya ingin menunjukkan bahwa perubahan dalam dunia peradilan dapat dimulai dari hal-hal sederhana. Ketegasannya terhadap perilaku tidak etis dan keberaniannya tampil beda dalam forum resmi bisa menjadi inspirasi bagi jajaran lembaga peradilan untuk lebih fokus pada integritas, kesederhanaan, dan pelayanan publik yang humanis.
Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?