DPR Gelar Dialog dengan Mahasiswa Usai Gelombang Aksi Unjuk Rasa

Pimpinan DPR RI akhirnya membuka ruang dialog dengan perwakilan mahasiswa pada Rabu (3/9/2025) siang. Dialog ini digelar setelah hampir sepekan penuh demonstrasi mahasiswa berlangsung di depan Kompleks Parlemen tanpa adanya satu pun wakil rakyat yang menemui massa.

Gelombang aksi mahasiswa sebelumnya dipicu oleh berbagai persoalan, mulai dari kebijakan pendidikan, isu ekonomi, hingga permasalahan sosial yang dianggap tidak berpihak pada kepentingan rakyat. Ribuan mahasiswa dari berbagai universitas turun ke jalan, menuntut agar aspirasi mereka didengar langsung oleh wakil rakyat di Senayan.

Dalam pertemuan ini, mahasiswa membawa sejumlah tuntutan utama, di antaranya peningkatan kualitas serta transparansi anggaran pendidikan, kebijakan ekonomi yang lebih berpihak pada rakyat kecil, hingga dorongan untuk melakukan reformasi dalam tata kelola pemerintahan. Mahasiswa menegaskan bahwa tuntutan ini lahir dari keresahan nyata masyarakat.

Tiga Wakil Ketua DPR hadir langsung menemui mahasiswa, yakni Sufmi Dasco Ahmad (Gerindra), Cucun Ahmad Syamsurijal (PKB), dan Saan Mustopa (NasDem). Mereka menyatakan kesediaan DPR untuk mendengarkan masukan mahasiswa dan menegaskan pentingnya kritik yang konstruktif. DPR berkomitmen agar dialog ini tidak hanya sebatas seremonial, melainkan menghasilkan solusi nyata.

Dialog ini diharapkan menjadi awal dari komunikasi yang lebih terbuka antara mahasiswa dan parlemen. Namun, tantangan terletak pada konsistensi kedua belah pihak untuk benar-benar menindaklanjuti hasil pertemuan. Mahasiswa berharap agar komitmen DPR tidak berhenti pada forum ini, melainkan diwujudkan dalam kebijakan nyata.

Dengan terlaksananya dialog di Gedung Kura-Kura, hubungan antara mahasiswa dan DPR memasuki fase baru. Komunikasi terbuka dan kesediaan untuk mendengar menjadi kunci dalam menjawab berbagai keresahan publik. Pertemuan ini diharapkan menjadi pijakan awal menuju perubahan positif bagi rakyat.