DPR RI Dorong Kemitraan Strategis Indonesia–Hungaria Melalui Pendidikan, Ketenagakerjaan, dan Teknologi
Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra), Cucun Ahmad Syamsurijal, menegaskan hubungan Indonesia–Hungaria yang telah berjalan lebih dari tujuh dekade kini memasuki fase kemitraan yang lebih konkret. Pernyataan ini disampaikan saat menerima delegasi Parlemen Hungaria yang dipimpin First Deputy Speaker Márta Mátrai di ruang Delegasi DPR RI, Kamis (4/12/2025).
“Hubungan kita bukan hanya government-to-government, tetapi juga people-to-people dan parliament-to-parliament,” ujar Cucun, menekankan arah baru kolaborasi yang ingin dibangun lebih luas dan lebih dalam.
Bidang pendidikan menjadi salah satu fokus utama. DPR RI mengapresiasi program beasiswa Pemerintah Hungaria yang rutin memberi kesempatan bagi mahasiswa Indonesia menempuh pendidikan tinggi di berbagai universitas negeri.
Cucun menyampaikan tiga strategi pengembangan:
Penambahan kuota beasiswa untuk bidang strategis.
Penguatan kolaborasi riset, khususnya teknologi, kesehatan, dan pertanian.
Perluasan program joint degree dan mobilitas dosen antaruniversitas.
“Indonesia memiliki populasi muda yang besar, sementara Hungaria punya tradisi akademik yang kuat. Kombinasi ini strategis untuk peningkatan kualitas SDM kedua negara,” kata Cucun.
DPR RI juga melihat peluang besar pada kerja sama ketenagakerjaan dan vokasi berbasis teknologi. Beberapa opsi yang diusulkan meliputi: sertifikasi keterampilan bersama, pelatihan vokasi untuk tenaga terampil, serta mekanisme penempatan pekerja Indonesia secara aman dan bermartabat.
“Kita menempatkan perlindungan hukum bagi tenaga kerja sebagai prioritas utama,” tegas Cucun.
Selain pendidikan dan ketenagakerjaan, kedua parlemen menjajaki kerja sama baru yang relevan dengan perkembangan global, termasuk pengembangan smart infrastructure, keamanan siber, tata kelola digital, serta ketahanan pangan dan energi.
Pertemuan ini turut dihadiri anggota DPR RI dari Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) Parlemen Indonesia–Hungaria, termasuk Puteri Aneta Komarudin, Verrel Bramasta, dan Abdul Hakim Bafagih, menandai diplomasi parlemen yang melibatkan kerja kolaboratif lintas fraksi dan komisi.
Cucun menutup pertemuan dengan menekankan bahwa agenda ini bukan sekadar diplomasi formal, tetapi langkah konkret memperkuat fondasi hubungan bilateral. “Pertemuan ini akan membuka jalan bagi kerja sama jangka panjang yang saling menguntungkan,” ujarnya.
Dengan dialog yang semakin intensif, kemitraan Indonesia–Hungaria bergerak dari sekadar persahabatan menuju kolaborasi strategis yang berorientasi masa depan.
Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?
redaktur