Puan Maharani Soroti Campur Tangan Asing dalam Pemilu Indonesia

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani menyinggung sistem pemilihan umum (pemilu) di Indonesia yang dinilainya kerap dipengaruhi oleh campur tangan pihak asing. Hal tersebut disampaikan Puan saat berpidato dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD di Ruang Rapat Paripurna, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

Puan mengingatkan bahwa intervensi asing dapat mengancam kedaulatan negara sekaligus merusak integritas proses demokrasi. Menurutnya, pemilu seharusnya menjadi cerminan murni dari kehendak rakyat Indonesia, bukan hasil pengaruh pihak luar. Ia menilai campur tangan tersebut bisa berbentuk dukungan finansial, penyebaran informasi yang menyesatkan, hingga tekanan politik terhadap pihak tertentu.

“Ketika hasil pemilu diragukan akibat intervensi, kepercayaan publik terhadap demokrasi bisa terkikis,” tegasnya. Puan menambahkan, dampak dari campur tangan asing juga berpotensi memicu ketidakstabilan politik dan sosial di dalam negeri.

Untuk mencegah hal itu, ia mendorong penguatan regulasi pendanaan kampanye demi menjamin transparansi, memperketat pengawasan penyebaran informasi di media sosial, serta meningkatkan kolaborasi antara lembaga pemerintah dan masyarakat sipil dalam memantau jalannya pemilu.

Puan juga mengajak masyarakat untuk lebih kritis terhadap informasi yang beredar dan tidak mudah terpengaruh oleh kabar yang tidak jelas sumbernya. “Menjaga kedaulatan pemilu adalah tanggung jawab kita bersama,” ujarnya.

Ia menutup pernyataannya dengan mengapresiasi langkah pemerintah dan lembaga terkait yang telah berupaya menjaga integritas pemilu, namun menegaskan bahwa tantangan ini memerlukan kerja sama erat dari semua pihak agar pemilu benar-benar mencerminkan suara rakyat Indonesia.