Pemerintah Prioritaskan Pasokan BBM 24 Jam untuk Daerah Terdampak Banjir dan Longsor di Sumatera

Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, menyatakan pemerintah tengah memetakan daerah-daerah terdampak banjir dan tanah longsor di Sumatera yang membutuhkan pasokan bahan bakar minyak (BBM). BBM menjadi salah satu komoditas krusial bagi masyarakat terdampak di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, baik untuk kendaraan maupun generator listrik.

“BBM saya kira Pak (Menteri) ESDM, Pak Bahlil turun bersama Pertamina, SKK Migas, semua bergerak untuk memetakan daerah-daerah yang kurang dan segera dilakukan suplai,” kata Tito dalam konferensi pers penanggulangan bencana Sumatera, Rabu (3/12/2025). Tito menambahkan bahwa di beberapa daerah terisolasi, seperti Pidie Jaya, pompa bensin sempat kehabisan stok, sehingga antrean panjang terbentuk. Berkat koordinasi dengan Pertamina dan arahan dari Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, pasokan BBM mulai membaik.

Dalam upaya lebih lanjut, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia meminta Pertamina mengoperasikan seluruh SPBU di wilayah terdampak bencana selama 24 jam. Hal ini disampaikan setelah peninjauan di Pos Pengungsian Tapanuli Tengah, Sumut, pada 2 Desember 2025. “Untuk semua pompa bensin di sini (daerah terdampak bencana) kita akan buka 24 jam. Kita akan layani kebutuhan masyarakat 24 jam. Kita juga akan tambah genset agar bisa melayani saudara-saudara saya yang membutuhkan BBM di sini,” ujar Bahlil, Rabu (3/12/2025).

Selain memperpanjang jam operasional SPBU, pemerintah juga menambah stok BBM serta memberikan kemudahan pembelian BBM bersubsidi melalui pembebasan barcode di Aceh, Sumut, dan Sumbar.

Hingga sore 3 Desember 2025, jumlah korban meninggal akibat banjir dan tanah longsor di tiga provinsi meningkat menjadi 770 orang. Rinciannya, Aceh 277 jiwa, Sumatera Utara 299 jiwa, dan Sumatera Barat 194 jiwa. Sedangkan jumlah korban hilang tercatat 463 orang, dengan 193 jiwa di Aceh, 159 jiwa di Sumatera Utara, dan 111 jiwa di Sumatera Barat.

Pemerintah memastikan pasokan BBM di wilayah terdampak bencana Sumatera tetap tersedia melalui operasional SPBU 24 jam, penambahan stok, dan distribusi genset. Langkah ini menjadi bagian dari upaya pemulihan cepat dan mencegah terhambatnya mobilitas serta pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat di tengah kondisi darurat bencana.