Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, menegaskan bahwa cadangan beras nasional untuk korban banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat saat ini masih mencukupi. Berdasarkan data Bulog, dari 1,3 juta ton beras yang tersedia sejak Agustus 2025, stok yang harus dikeluarkan hingga Desember baru sekitar 800 ribu sampai 900 ribu ton, sehingga cadangan masih tersisa sekitar 600 ribu ton.
“Dari 1,3 juta ton dari bulan Agustus lalu, yang cadangan di Bulog yang harus dikeluarkan sampai dengan Desember untuk beras SPHP itu masih ada yang baru keluar kira-kira 800 ribu sampai 900 ribu ton, berarti ya cadangan masih ada 600 ribu ton,” ujar Tito di Posko Nasional Penanggulangan Bencana, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (3/12/2025).
Tito menambahkan, stok logistik nasional, khususnya beras, aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah terisolir. Ia mencontohkan Lhokseumawe, yang sebelumnya berencana menarik pasokan beras dari wilayah lain, ternyata memiliki cadangan cukup di gudang Bulog setempat. Dengan mekanisme yang ada, beras bencana bisa dikeluarkan secara tak terbatas sepanjang ada permintaan resmi dari kepala daerah melalui Kepala Badan Pangan Nasional atau melalui koordinasi Menteri Pertanian.
Selain beras, Tito memastikan persediaan minyak goreng juga mencukupi untuk korban bencana. Untuk kebutuhan BBM, pemerintah melalui Kementerian ESDM, Pertamina, dan SKK Migas telah memetakan wilayah yang membutuhkan pasokan, terutama untuk daerah terisolir yang membutuhkan BBM untuk kendaraan dan genset.
Tito juga menyebutkan bahwa mekanisme permintaan bantuan logistik kini lebih sederhana. Kepala daerah hanya perlu mengirim surat atau bahkan WhatsApp kepada Kepala Badan Pangan Nasional, Andi Amran Sulaiman, untuk memastikan penyaluran bantuan berjalan cepat dan tepat sasaran.
Pemerintah menjamin ketersediaan beras, minyak goreng, dan BBM bagi korban banjir dan tanah longsor di tiga provinsi Sumatera. Mekanisme penyaluran bantuan yang disederhanakan memungkinkan stok logistik cepat sampai ke daerah terisolir, sehingga kebutuhan dasar masyarakat terdampak dapat terpenuhi secara efisien dan berkelanjutan.
Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?
redaktur