
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), mengingatkan para anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) agar tidak sembarangan dalam berbicara, terutama saat menanggapi kritik maupun keresahan publik. Ia menegaskan, sebagai wakil rakyat, setiap ucapan anggota DPR memiliki konsekuensi besar dan tidak boleh sampai menghina atau merendahkan masyarakat.
JK menilai, salah satu penyebab maraknya aksi unjuk rasa di berbagai daerah adalah pernyataan-pernyataan anggota DPR yang dinilai tidak pantas dan menyinggung masyarakat. “Ucapan para anggota dewan harus dijaga, jangan asal-asalan. Bila tidak, itu justru menimbulkan keresahan baru,” tegasnya.
Untuk mencegah hal tersebut, JK mendorong adanya peningkatan etika dan pelatihan komunikasi bagi para anggota DPR. Menurutnya, keterampilan berkomunikasi sangat penting agar penyampaian pendapat bisa dilakukan dengan cara yang tepat, tidak menimbulkan salah tafsir, serta tetap menghargai masyarakat.
Lebih jauh, JK juga menekankan pentingnya menghargai keberagaman budaya, suku, dan agama di Indonesia. Ia menilai, ucapan yang sensitif dan menghormati perbedaan akan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap DPR.
Pernyataan JK ini menjadi pengingat bahwa anggota DPR harus selalu menjaga sikap dan ucapan mereka. Dengan komunikasi yang bijak dan penuh rasa hormat, hubungan antara wakil rakyat dan masyarakat diharapkan dapat berjalan lebih harmonis serta menjaga stabilitas sosial.
Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?