
Dalam menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, Istana Kepresidenan memutuskan untuk mengurangi jumlah undangan bagi para pejabat pada upacara kenegaraan di Istana Merdeka, Jakarta. Keputusan ini diambil atas arahan Presiden Prabowo Subianto yang menginginkan agar perayaan kemerdekaan tahun ini dapat lebih dinikmati oleh masyarakat umum.
Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg), Juri Ardiantoro, menyatakan bahwa komposisi undangan akan lebih banyak dialokasikan untuk masyarakat. “Ya, proporsinya lebih banyak untuk masyarakat umum,” ujar Juri kepada Kompas.com, Minggu (3/8/2025). Ini menjadi salah satu bentuk pendekatan inklusif pemerintah dalam memperingati hari bersejarah tersebut.
Langkah pengurangan undangan untuk kalangan pejabat ini juga bertujuan untuk memberikan ruang lebih luas bagi masyarakat dari berbagai lapisan untuk turut serta secara langsung dalam momentum kemerdekaan. Selain itu, keputusan ini dinilai mencerminkan semangat kebersamaan dan kedekatan antara negara dan rakyat.
Meskipun jumlah undangan pejabat dipangkas, Istana menegaskan bahwa substansi dan semangat dari perayaan tetap dijaga. Upacara akan tetap berlangsung secara khidmat dan sarat makna, serta akan disiarkan secara langsung melalui berbagai saluran media agar masyarakat di seluruh Indonesia tetap dapat mengikuti dan merasakan semarak perayaan kemerdekaan.
Langkah ini mendapat beragam respons dari publik. Sebagian besar menyambut baik keputusan tersebut karena memberi peluang bagi masyarakat untuk hadir dalam peringatan kenegaraan. Persiapan acara sendiri telah dilakukan secara menyeluruh, dengan keterlibatan berbagai unsur seperti TNI, Polri, serta panitia pelaksana untuk menjamin kelancaran dan keamanan kegiatan.
Pengurangan undangan bagi pejabat menjadi simbol dari semangat baru dalam perayaan HUT ke-80 RI—yakni mendekatkan negara dengan rakyatnya. Dengan keterlibatan yang lebih luas dari masyarakat, diharapkan perayaan ini dapat memberikan makna lebih mendalam tentang pentingnya kemerdekaan dan persatuan nasional di tengah tantangan zaman.
Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?