Gibran Ajak Mahasiswa Teladani Militansi dalam Simbol Warna Merah

Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, kembali menjadi sorotan usai menyampaikan pandangannya mengenai simbolisme warna merah. Dalam acara Muktamar Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (Hima Persis) di Pekanbaru, Gibran menyinggung bahwa warna merah kerap dikaitkan dengan kuatnya rasa persaudaraan dan semangat militansi.

Menurut Gibran, warna merah bukan sekadar elemen visual, melainkan merepresentasikan kekompakan dan semangat juang yang tinggi. Ia menyampaikan hal ini saat mengomentari seragam merah yang dikenakan para peserta muktamar. “Yang merah-merah biasanya persaudaraannya kuat, militansinya tinggi,” ujarnya dalam pidato tersebut.

Sebagai Wapres sekaligus mantan Wali Kota Solo, Gibran dikenal dengan gaya kepemimpinan yang dekat dengan masyarakat dan penuh energi. Ia kerap menekankan pentingnya solidaritas dan kerja sama lintas kelompok. Ungkapan soal warna merah menjadi bagian dari narasi yang dibangun Gibran mengenai pentingnya persatuan dalam menghadapi berbagai tantangan bangsa.

Pernyataan Gibran juga dianggap sebagai dorongan bagi generasi muda, khususnya mahasiswa, untuk terus menjaga semangat kebersamaan dalam organisasi. Kehadiran Gibran di muktamar tersebut dinilai sebagai bentuk dukungan terhadap peran aktif mahasiswa dalam pembangunan sosial dan politik.

Melalui pidatonya, Gibran ingin menegaskan bahwa warna merah mencerminkan lebih dari sekadar pilihan estetika—ia adalah lambang persatuan, militansi, dan semangat kolektif. Sikap ini selaras dengan visi Gibran dalam mendorong keterlibatan generasi muda dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih inklusif dan berdaya saing.