SBY Ajak Pemerintah Tingkatkan Dialog Pasca Gelombang Demonstrasi

Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengajak pemerintah untuk lebih serius meningkatkan dialog dengan masyarakat. Ajakan ini ia sampaikan saat memberikan sambutan pada pembukaan pameran seni bertajuk "Art for Peace and A Better Future" di Astha District, menanggapi demonstrasi yang bergulir selama 10 hari terakhir di berbagai daerah.

SBY menilai demonstrasi yang marak belakangan ini menjadi pengingat bagi semua pihak akan pentingnya dialog yang sehat antara pemerintah dan rakyat. Menurutnya, ketidakpuasan masyarakat terhadap sejumlah kebijakan pemerintah harus dijawab dengan keterbukaan, komunikasi, dan semangat untuk mencari solusi bersama.

Dalam pidatonya, SBY menegaskan bahwa dialog yang konstruktif tidak hanya bermanfaat untuk meredakan ketegangan, tetapi juga menjadi jembatan untuk membangun kepercayaan. “Demo yang kita saksikan ini menyadarkan kita semua bahwa berdialog itu penting. Pada saat yang sama, menjaga kebersamaan dan membangun negeri adalah tugas bersama,” ungkapnya.

SBY juga menyarankan agar pemerintah membuka ruang diskusi yang lebih inklusif, melibatkan tokoh masyarakat, akademisi, hingga aktivis, guna memastikan suara rakyat benar-benar tersampaikan. Transparansi dalam setiap proses kebijakan, menurutnya, akan membuat masyarakat merasa lebih dilibatkan.

Selain itu, SBY menekankan pentingnya peran media sebagai penyalur informasi yang akurat, adil, dan berimbang. Media, katanya, dapat menjadi jembatan komunikasi yang membantu menjaga suasana dialog tetap sehat di tengah perbedaan pendapat.

SBY menutup pesannya dengan harapan agar pemerintah dan masyarakat dapat bersama-sama menjaga persatuan. Ia menekankan bahwa membangun bangsa bukan hanya tanggung jawab satu pihak, melainkan tugas kolektif. “Mari kita bekerja sama, berdialog, dan menjaga harmoni untuk Indonesia yang lebih baik,” ujarnya.