clock December 24,2023
Mensesneg Tegaskan Tarif Impor 32 Persen dari AS Tidak Berkaitan dengan Langkah Indonesia Bergabung ke BRICS

Mensesneg Tegaskan Tarif Impor 32 Persen dari AS Tidak Berkaitan dengan Langkah Indonesia Bergabung ke BRICS

Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, menegaskan bahwa pengenaan tarif impor sebesar 32 persen oleh pemerintah Amerika Serikat tidak memiliki kaitan langsung dengan langkah Indonesia untuk bergabung dalam organisasi BRICS. Pernyataan ini disampaikan untuk merespons berbagai spekulasi yang menyebutkan bahwa kebijakan perdagangan dari Negeri Paman Sam tersebut merupakan bentuk reaksi terhadap sikap geopolitik Indonesia yang mulai mempererat hubungan dengan negara-negara anggota BRICS.

Sejak diumumkannya tarif impor baru oleh Amerika Serikat, sejumlah pihak mulai mengaitkan kebijakan tersebut dengan posisi Indonesia yang tengah menjajaki keanggotaan dalam kelompok BRICS, yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan. Namun, Mensesneg Prasetyo menepis anggapan tersebut dan menekankan bahwa kebijakan tarif dari AS merupakan bagian dari dinamika perdagangan global yang lebih luas, dan tidak diarahkan secara spesifik kepada Indonesia maupun terkait dengan orientasi kebijakan luar negeri Indonesia.

Lebih lanjut, Prasetyo Hadi menjelaskan bahwa keputusan Indonesia untuk bergabung dengan BRICS didasarkan pada kepentingan strategis jangka panjang yang berfokus pada diversifikasi mitra dagang dan penguatan posisi ekonomi nasional di forum internasional. Ia menegaskan bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari kebijakan luar negeri Indonesia yang bebas aktif, dan tidak didasari oleh tekanan atau respon terhadap kebijakan negara manapun, termasuk Amerika Serikat.

Meskipun menegaskan tidak adanya hubungan antara kebijakan tarif dan keanggotaan BRICS, pemerintah Indonesia tetap mencermati dengan serius dampak dari kebijakan tarif 32 persen yang diberlakukan oleh Amerika Serikat.  Upaya negosiasi dan diplomasi akan dilakukan untuk meredakan potensi dampak negatif terhadap perdagangan bilateral kedua negara.

Melalui pernyataan tegas dari Menteri Sekretaris Negara, pemerintah Indonesia menepis spekulasi yang mengaitkan tarif impor Amerika Serikat dengan langkah Indonesia untuk bergabung ke BRICS. Pemerintah menegaskan bahwa kedua hal tersebut berjalan secara terpisah, masing-masing berdiri pada dasar kepentingan nasional dan dinamika global yang berbeda. Indonesia akan terus memperkuat diplomasi ekonomi untuk menjaga stabilitas perdagangan internasionalnya.

Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?

Follow US

Top Categories