Khofifah Sesalkan Ricuh Demonstrasi Berujung Pembakaran Grahadi, Cagar Budaya di Surabaya

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyayangkan aksi demonstrasi di daerahnya yang berujung ricuh dengan dibakarnya Gedung Grahadi di Surabaya, yang juga merupakan rumah dinas gubernur Jawa Timur. Ia mengaku sangat prihatin dengan kejadian tersebut, terutama karena Gedung Grahadi telah ditetapkan sebagai cagar budaya yang memiliki nilai sejarah penting bagi Jawa Timur.

Menurut Khofifah, insiden ini bukan hanya merusak fisik bangunan, tetapi juga mengancam kelestarian warisan budaya yang seharusnya dijaga bersama. Gedung Grahadi, yang berdiri sejak era kolonial Belanda, selama ini menjadi simbol sejarah sekaligus saksi perjalanan panjang pemerintahan di Jawa Timur. Sebagai bangunan bersejarah, keberadaan Grahadi tidak hanya memiliki makna arsitektural, tetapi juga kultural yang melekat kuat pada identitas masyarakat Jawa Timur.

Khofifah menekankan bahwa aksi pembakaran tersebut tidak bisa dianggap remeh, karena merusak salah satu peninggalan berharga bangsa. Ia menyerukan pentingnya kesadaran kolektif untuk menjaga warisan budaya agar tidak hilang akibat tindakan anarkis. "Gedung Grahadi adalah milik kita bersama, dan menjaga cagar budaya berarti menjaga sejarah untuk generasi mendatang," ujarnya.

Menindaklanjuti insiden ini, pemerintah daerah berkomitmen melakukan langkah-langkah tegas, mulai dari investigasi menyeluruh untuk mengungkap dalang dan motif pembakaran, hingga rencana pemulihan dan restorasi bangunan. Aparat keamanan juga dikerahkan untuk memastikan kondisi tetap kondusif agar peristiwa serupa tidak terulang.

Khofifah mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi dan tetap menjaga situasi tetap damai. Ia berharap, tragedi ini bisa menjadi pengingat bahwa pelestarian cagar budaya membutuhkan keterlibatan semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat.