Presiden Prabowo Jenguk Korban di RS Bhayangkara, Sampaikan Pesan Tegas Soal Aksi Demonstrasi

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Bhayangkara Jakarta untuk menjenguk masyarakat dan aparat kepolisian yang menjadi korban dalam bentrokan saat aksi demonstrasi besar baru-baru ini. Kehadiran Presiden di tengah para korban mendapat sorotan luas, karena dinilai menunjukkan perhatian pemerintah terhadap kondisi sosial yang tengah memanas.

Di sela kunjungannya, Presiden Prabowo berbincang dengan sejumlah pasien yang masih menjalani perawatan medis. Ia menyampaikan keprihatinan mendalam sekaligus memastikan bahwa negara akan hadir memberi dukungan, baik dari sisi fasilitas kesehatan maupun pendampingan bagi keluarga korban. Pemerintah, tegasnya, berkomitmen memastikan setiap warga yang terdampak mendapat penanganan yang layak.

Dalam pernyataan resminya, Presiden menegaskan bahwa pemerintah tetap menjunjung tinggi hak warga negara dalam menyampaikan pendapat di muka umum. Namun, ia menekankan agar demonstrasi dijalankan dengan damai, tertib, dan tidak mengganggu ketertiban umum. “Pemerintah akan melindungi rakyat yang menyampaikan pendapat secara damai, namun akan bersikap tegas terhadap pihak-pihak yang dengan sengaja menimbulkan kerusuhan,” ujar Kepala Negara.

Langkah Presiden menjenguk korban sekaligus menyampaikan pesan moral tersebut menuai beragam reaksi. Sebagian pihak menilai kunjungan ini mencerminkan empati serta keseriusan pemerintah dalam merespons krisis, sementara sebagian lain mengkritisi penanganan demonstrasi yang dinilai masih perlu evaluasi mendalam. Di media sosial, topik ini menjadi bahan diskusi hangat, memperlihatkan tingginya perhatian publik terhadap isu kebebasan berpendapat dan keamanan nasional.

Presiden Prabowo juga menyampaikan bahwa pemerintah akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur penanganan demonstrasi. Ia menekankan pentingnya membuka ruang dialog antara pemerintah dan masyarakat, agar aspirasi bisa tersampaikan tanpa harus berujung pada bentrokan. Pemerintah diharapkan mampu menghadirkan pendekatan yang lebih humanis sekaligus menjaga stabilitas keamanan nasional.