
Gerakan Pemuda (GP) Ansor mengambil langkah konkret dengan mendirikan 80 posko di sejumlah daerah di Indonesia. Pendirian posko ini dilakukan setelah pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto beberapa hari lalu, sebagai tindak lanjut dari arahan yang diberikan dalam pertemuan tersebut.
Ketua Umum GP Ansor, Addin Jauharudin, menjelaskan bahwa pendirian posko tidak hanya dimaksudkan untuk menyerap aspirasi masyarakat secara langsung, tetapi juga sebagai respons terhadap dinamika sosial belakangan ini. Ia menekankan bahwa aspirasi publik harus dikelola secara terbuka dan konstruktif agar dapat ditindaklanjuti oleh pemerintah.
Addin menyoroti adanya aksi-aksi demonstrasi yang dalam beberapa waktu terakhir terjadi di berbagai daerah. Menurutnya, ada pihak-pihak tertentu yang mencoba memanfaatkan situasi sehingga aksi penyampaian pendapat berubah menjadi ricuh.
Ansor mengajak masyarakat luas untuk berpartisipasi aktif melalui posko-posko aspirasi ini. Dengan adanya wadah tersebut, GP Ansor berharap suara masyarakat bisa disampaikan secara tertib, aman, dan produktif, serta menjadi pertimbangan penting dalam perumusan kebijakan pemerintah.
Lewat pendirian 80 posko aspirasi ini, GP Ansor menunjukkan komitmennya untuk ikut menjaga stabilitas dan mendukung pembangunan nasional. Selain memperkuat hubungan antara pemerintah dan masyarakat, langkah ini juga diharapkan mampu meredam potensi konflik sekaligus memperluas ruang dialog yang sehat di tengah kehidupan demokrasi Indonesia.
Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?