Presiden Prabowo Subianto Segera Bentuk Komisi Reformasi Polri, GNB Beri Dukungan

Presiden Prabowo Subianto memastikan akan segera membentuk komisi khusus untuk mengevaluasi dan mereformasi Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Langkah ini tidak hanya mencakup pembentukan tim investigasi independen, tetapi juga komisi yang bertugas merumuskan langkah-langkah pembenahan menyeluruh terhadap institusi kepolisian.

Rencana pembentukan komisi reformasi Polri merupakan salah satu tuntutan masyarakat, termasuk Gerakan Nurani Bangsa (GNB) yang beranggotakan sejumlah tokoh bangsa dan tokoh lintas agama. Dukungan itu ditegaskan langsung oleh anggota GNB, Pendeta Gomar Gultom, usai pertemuan dengan Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan RI. Menurutnya, komisi reformasi ini diharapkan mampu menjawab keresahan publik terkait berbagai persoalan di tubuh Polri.

Komisi reformasi yang akan dibentuk Presiden Prabowo diproyeksikan untuk menyoroti sejumlah aspek krusial, mulai dari peningkatan profesionalisme dan integritas anggota Polri, peninjauan ulang prosedur kerja agar sesuai dengan hukum dan HAM, hingga peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam menjalankan tugas.

Meski didukung berbagai kalangan, langkah reformasi Polri diperkirakan menghadapi tantangan. Salah satunya adalah resistensi dari sebagian internal kepolisian, terutama terkait pengawasan dan evaluasi kinerja. Selain itu, kesiapan anggaran dan sumber daya manusia juga akan sangat menentukan keberhasilan komisi ini.

Dengan adanya komisi reformasi ini, masyarakat berharap Polri dapat bertransformasi menjadi institusi yang lebih profesional, transparan, dan dipercaya publik. Presiden Prabowo bersama GNB optimistis reformasi ini dapat berjalan dengan baik, asalkan ada dukungan penuh dari pemerintah, kepolisian, dan masyarakat.