
Sebagai bagian dari peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) 2025 yang jatuh setiap 10 Agustus, PT Pertamina (Persero) menegaskan komitmennya untuk memperkuat pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) serta mendorong transformasi teknologi berbasis keberlanjutan.
Wakil Direktur Utama Pertamina, Oki Muraza, menjelaskan bahwa perusahaan kini tidak hanya berfokus pada bisnis hidrokarbon sebagai warisan (legacy business), tetapi juga mengembangkan berbagai solusi energi hijau. Langkah ini mencerminkan upaya Pertamina untuk beradaptasi dengan tren global transisi energi sekaligus mengurangi dampak lingkungan dari operasionalnya.
Transformasi teknologi menjadi salah satu pilar utama dalam strategi Pertamina. Melalui penerapan digitalisasi di seluruh rantai pasok, perusahaan mampu memantau dan mengelola operasional secara real-time, sehingga dapat merespons perubahan pasar dengan cepat dan efisien. Inovasi ini juga diharapkan meningkatkan produktivitas serta mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya.
Pertamina terus menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, termasuk perusahaan teknologi terkemuka, untuk mengembangkan solusi inovatif yang dapat diterapkan di berbagai lini bisnisnya. Kolaborasi strategis ini menjadi penggerak utama dalam mempercepat proses transformasi digital dan memperluas pemanfaatan energi bersih.
Selain mendorong kinerja bisnis, transformasi teknologi berbasis keberlanjutan yang dilakukan Pertamina juga berdampak positif bagi lingkungan. Teknologi yang lebih efisien memungkinkan pengurangan emisi gas rumah kaca dan minimisasi limbah industri, sejalan dengan komitmen perusahaan terhadap agenda perubahan iklim global.
Dengan arah baru ini, Pertamina optimis mampu memainkan peran penting dalam membangun masa depan energi Indonesia yang lebih bersih, berkelanjutan, dan kompetitif di tingkat global.
Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?