
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) baru-baru ini menarik perhatian publik dengan keputusan mengganti beberapa kader penting dari kursi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD). Dua nama yang paling menonjol adalah Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul dari Jawa Tengah, serta Olly Dondokambey dari Sulawesi Utara. Pergantian ini sempat memunculkan beragam spekulasi mengenai alasan di baliknya.
Bambang Pacul dikenal sebagai tokoh kunci dalam menggerakkan mesin politik PDIP di Jawa Tengah, provinsi yang selama ini dianggap sebagai salah satu lumbung suara penting partai. Sementara itu, Olly Dondokambey memiliki rekam jejak panjang dalam membangun kekuatan partai di Sulawesi Utara, dengan pengaruh yang tidak bisa dianggap kecil.
Menanggapi sorotan publik, PDI Perjuangan memberikan klarifikasi mengenai duduk perkara pergantian sejumlah kader tersebut. Ketua DPP PDIP Bidang Sumber Daya, Said Abdullah, menegaskan bahwa para kader tidak diberhentikan atau dipecat, melainkan mengikuti mekanisme organisasi sebagaimana diatur pasca-Kongres VI PDIP di Nusa Dua, Bali, tahun 2025. Aturan tersebut tertuang dalam Anggaran Dasar dan Peraturan Partai Nomor 1 Tahun 2025. Dengan demikian, langkah ini merupakan konsekuensi dari ketentuan organisasi, bukan bentuk sanksi.
Meskipun penjelasan resmi sudah disampaikan, keputusan ini tetap menimbulkan dinamika di kalangan internal. Ada kader yang menilai pergantian kepemimpinan merupakan langkah tepat untuk menyegarkan struktur partai dan memperkuat persiapan menghadapi kontestasi politik mendatang. Namun, ada pula yang khawatir bahwa pergantian figur berpengaruh seperti Pacul dan Olly bisa memicu ketegangan internal.
Pergantian kepemimpinan ini memiliki dampak strategis yang luas bagi PDIP. Selain menegaskan komitmen partai pada aturan organisasi, perubahan ini juga menjadi sinyal bahwa PDIP sedang menata ulang kekuatan dan konsolidasi menjelang pemilu. Bagaimana dampaknya terhadap soliditas internal dan persepsi publik terhadap PDIP, masih akan terlihat dalam beberapa waktu ke depan.
Pergantian Bambang Pacul dan Olly Dondokambey dari jabatan Ketua DPD bukanlah bentuk pemecatan, melainkan konsekuensi dari penyesuaian aturan organisasi yang berlaku setelah Kongres VI PDIP 2025. Langkah ini memperlihatkan upaya partai dalam menegakkan disiplin struktural sekaligus mempersiapkan barisan menghadapi tantangan politik ke depan.
Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?