
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menegaskan bahwa Hasto Kristiyanto tetap menjabat sebagai Sekretaris Jenderal, meski saat ini sedang menjalani proses hukum terkait dugaan kasus suap. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua DPP PDI-P, Djarot Saiful Hidayat, yang memastikan bahwa status Hasto tidak berubah hingga adanya keputusan resmi dalam kongres partai.
Djarot menyampaikan bahwa posisi Hasto baru akan ditentukan dalam Kongres PDI-P yang direncanakan digelar pada tahun 2025. Namun, waktu dan lokasi kongres tersebut masih menunggu keputusan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Sebagai forum tertinggi partai, kongres akan menjadi ajang penentuan arah dan kepengurusan selanjutnya.
Keputusan mempertahankan Hasto menuai beragam reaksi. Di kalangan kader partai, ada yang tetap mendukung karena melihat kiprah Hasto yang dinilai berkontribusi besar terhadap organisasi. Namun dari pihak luar, banyak yang menilai PDI-P seharusnya lebih tegas dalam menanggapi kasus hukum yang melibatkan pengurus inti.
Keberlanjutan posisi Hasto di tengah sorotan hukum dipandang dapat memengaruhi citra PDI-P di mata publik. Di satu sisi, keputusan ini dapat menjaga stabilitas internal, namun di sisi lain berisiko menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap komitmen partai terhadap integritas dan akuntabilitas.
Hingga saat ini, Hasto Kristiyanto masih menjabat sebagai Sekjen PDI-P dan belum ada keputusan resmi untuk menggantinya. Kelanjutan statusnya akan ditentukan dalam Kongres PDI-P 2025, sesuai arahan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Situasi ini menjadi ujian bagi PDI-P dalam menunjukkan konsistensinya terhadap etika politik dan kepercayaan publik.
Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?