Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah, menyatakan bahwa rencana redenominasi rupiah belum menjadi prioritas mendesak saat ini. Menurutnya, ada isu-isu ekonomi lain yang lebih penting untuk segera ditangani oleh pemerintah dan lembaga terkait.
Said Abdullah menjelaskan bahwa kondisi ekonomi saat ini masih memerlukan perhatian lebih pada pemulihan pasca-pandemi dan penguatan sektor-sektor strategis. "Redenominasi memang penting, tetapi saat ini kita harus fokus pada pemulihan ekonomi dan stabilitas keuangan," ujarnya. Ia menambahkan bahwa redenominasi memerlukan persiapan matang dan sosialisasi yang luas agar tidak menimbulkan kebingungan di masyarakat.
Redenominasi rupiah, yang berarti penyederhanaan nilai mata uang tanpa mengubah daya beli, dianggap dapat memberikan dampak positif jangka panjang. Namun, Said menekankan bahwa proses ini harus dilakukan pada waktu yang tepat dan dengan perencanaan yang matang. "Kita harus memastikan bahwa semua pihak siap, termasuk sektor perbankan dan masyarakat luas," tambahnya.
Salah satu tantangan utama dalam implementasi redenominasi adalah memastikan pemahaman yang baik di kalangan masyarakat. Sosialisasi yang efektif diperlukan agar masyarakat tidak salah paham mengenai perubahan nilai nominal uang. Selain itu, kesiapan infrastruktur keuangan juga menjadi faktor penting yang harus dipertimbangkan.
Said Abdullah menyoroti beberapa prioritas ekonomi yang harus menjadi fokus utama pemerintah saat ini. Di antaranya adalah penguatan sektor UMKM, peningkatan investasi, dan pengendalian inflasi. "Kita harus memastikan bahwa ekonomi kita tumbuh dengan stabil dan inklusif, sehingga semua lapisan masyarakat dapat merasakan manfaatnya," jelas Said.
Pernyataan Said Abdullah mendapat dukungan dari beberapa anggota DPR lainnya. Mereka sepakat bahwa redenominasi bukanlah langkah yang mendesak saat ini, mengingat tantangan ekonomi yang masih dihadapi Indonesia. "Kita harus bijak dalam menentukan prioritas, dan saat ini fokus kita adalah pemulihan ekonomi," kata seorang anggota DPR.
Rencana redenominasi rupiah memang memiliki potensi untuk menyederhanakan sistem keuangan Indonesia. Namun, Ketua Banggar DPR, Said Abdullah, menegaskan bahwa saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk melaksanakannya. Dengan fokus pada pemulihan ekonomi dan stabilitas keuangan, diharapkan Indonesia dapat menghadapi tantangan ekonomi dengan lebih baik. Dukungan dari berbagai pihak diperlukan untuk memastikan bahwa kebijakan ekonomi yang diambil dapat memberikan manfaat maksimal bagi seluruh masyarakat.
Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?
redaktur