clock December 24,2023
Cuaca Ekstrem di Indonesia: Panas Mendidih dan Hujan Lebat

Cuaca Ekstrem di Indonesia: Panas Mendidih dan Hujan Lebat

VOXINDONESIA.COM, Jakarta - Dalam beberapa hari terakhir, Indonesia dilanda cuaca ekstrem yang menggabungkan panas menyengat dan hujan deras. Di Jakarta, penduduk merasakan terik matahari yang membakar setelah hujan lebat mengguyur kota. Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat dan menjadi perhatian utama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).


Memasuki bulan Mei 2025, BMKG melaporkan bahwa sekitar 21% Zona Musim (ZOM) di Indonesia telah memasuki awal Musim Kemarau. Beberapa wilayah seperti Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Papua Selatan menunjukkan penurunan potensi hujan. Meskipun demikian, suhu udara maksimum di Indonesia masih berada di bawah 35,5 derajat Celcius. Namun, masyarakat di beberapa wilayah sudah mengeluhkan cuaca panas yang dirasakan.


BMKG menjelaskan bahwa kelembaban udara yang tinggi dan kecepatan angin yang rendah membuat suhu udara terasa lebih panas dari yang tercatat. Meski demikian, analisis dan prediksi dinamika atmosfer menunjukkan adanya faktor-faktor yang mendukung pembentukan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia. Hujan lebat terpantau di Riau, Sumatra Utara, Jampu, dan Kepulauan Bangka Belitung, sementara hujan sedang terjadi di sebagian Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua Selatan.


BMKG mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan dan tetap terhidrasi di tengah cuaca yang beragam ini. Warga juga diminta menghindari paparan sinar Matahari langsung dalam waktu lama, terutama pada siang hingga sore hari. "Masyarakat diminta untuk waspada terhadap potensi radiasi Matahari yang tinggi di siang hari, serta terhadap potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir, khususnya yang terjadi dalam durasi singkat di siang menjelang malam hari," kata BMKG.


Pada pekan ini, pola angin di Indonesia menunjukkan periode peralihan, di mana massa udara dari Belahan Bumi Utara dan Selatan bertemu dan membentuk sistem tekanan rendah. Fenomena ini termasuk bibit siklon tropis 99W dan sirkulasi siklonik di Laut China Selatan serta Perairan selatan Jawa-Bali. Selain itu, gelombang Kelvin, gelombang Rossby Ekuator, dan gelombang Low Frequency diperkirakan masih aktif di wilayah Indonesia seperti sebagian Sumatra, Kalimantan bagian utara, Nusa Tenggara, sebagian Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Selatan.


BMKG mencatat bahwa cuaca di Indonesia masih didominasi oleh kondisi cerah berawan hingga hujan ringan. Beberapa wilayah perlu mewaspadai potensi angin kencang, terutama di Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, dan Maluku. Dengan cuaca yang tidak menentu ini, masyarakat diharapkan tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi cuaca dari BMKG untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi.

Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?

Berita Terkait

Follow US

Top Categories