
Upaya memperluas akses listrik di pedesaan kembali menjadi perhatian pemerintah. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih akan dilibatkan dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di berbagai wilayah.
Bahlil menegaskan, rencana ini selaras dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang ingin desa-desa, terutama yang selama ini belum tersentuh listrik, dapat terang benderang melalui energi surya. “Presiden ingin tenaga surya menjadi solusi utama untuk menerangi desa,” kata Bahlil.
Koperasi desa dinilai memiliki peran strategis dalam program ini. Dengan jangkauan yang dekat ke masyarakat, koperasi dapat mempercepat pembangunan infrastruktur PLTS dan memastikan pengelolaannya sesuai kebutuhan lokal.
Pemerintah, lanjut Bahlil, tidak hanya mengandalkan partisipasi koperasi, tetapi juga menyiapkan dukungan teknis, pelatihan, dan akses pendanaan. Kemitraan dengan sektor swasta juga akan digencarkan guna memperkuat modal dan teknologi yang dibutuhkan.
Selain menyediakan listrik bersih, Bahlil menilai program ini akan membuka peluang kerja baru dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Dampaknya, emisi gas rumah kaca dapat ditekan, sejalan dengan komitmen transisi energi nasional.
Meski begitu, Bahlil mengakui tantangan tetap ada, seperti keterbatasan kemampuan teknis dan sumber daya koperasi di lapangan. Pemerintah pun menyiapkan pendampingan intensif agar PLTS dapat dikelola secara mandiri dan berkelanjutan.
Dengan sinergi pemerintah, koperasi, dan dunia usaha, Bahlil optimistis target listrik masuk desa melalui tenaga surya dapat terwujud, sekaligus menjadi langkah nyata menuju desa mandiri energi.
Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?