
Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Sarmuji, menyampaikan arahan Ketua Umum partainya, Bahlil Lahadalia, kepada seluruh anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI. Arahan tersebut disampaikan dalam rapat pleno yang digelar di kompleks Parlemen Senayan, mencakup empat pokok penting, salah satunya mengenai perilaku flexing di ruang publik.
Flexing, yakni memamerkan kekayaan atau gaya hidup mewah, dinilai dapat merusak citra partai di mata publik. Bahlil menekankan bahwa sikap seperti ini berisiko menimbulkan persepsi negatif, terutama karena masyarakat kini semakin kritis terhadap perilaku para politisi.
Dalam arahannya, Bahlil mengingatkan para legislator untuk selalu mengedepankan kerendahan hati dan kesederhanaan. Sebagai wakil rakyat, kader Golkar memiliki tanggung jawab menjadi teladan bagi masyarakat. Dengan bersikap rendah hati, mereka dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan konstituen sekaligus memperkuat kepercayaan publik terhadap partai.
Selain menghindari flexing, Bahlil mendorong anggota Fraksi Golkar untuk fokus pada kontribusi nyata bagi masyarakat. Kegiatan sosial dan kemanusiaan menjadi salah satu cara konkret untuk menunjukkan komitmen mereka, sekaligus meningkatkan citra positif partai di mata publik.
Arahan Bahlil Lahadalia melalui Sarmuji menekankan pentingnya menjaga perilaku publik kader Golkar. Dengan menghindari flexing dan menekankan kerja nyata, partai diharapkan dapat membangun citra positif, meningkatkan kepercayaan masyarakat, dan memperkuat posisi Golkar di dunia politik yang dinamis.
Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?