
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sekaligus Partai Buruh, Said Iqbal, melontarkan sindiran kepada Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Jumhur Hidayat. Hal ini terkait imbauan Jumhur kepada para anggotanya agar tidak ikut serta dalam aksi demonstrasi yang direncanakan berlangsung di sekitar gedung DPR dan Istana Kepresidenan. Iqbal mempertanyakan sikap tersebut, mengingat buruh saat ini tengah memperjuangkan berbagai tuntutan melalui jalur demonstrasi.
Aksi yang akan digelar besok merupakan bagian dari konsolidasi besar-besaran buruh untuk menolak sejumlah kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan pekerja. Tuntutan utama mencakup perbaikan regulasi ketenagakerjaan, peningkatan kesejahteraan, serta evaluasi undang-undang yang dinilai tidak berpihak pada buruh. Dalam konteks ini, kehadiran dan dukungan para pimpinan serikat dipandang penting sebagai simbol solidaritas.
Imbauan Jumhur agar KSPSI tidak turun ke jalan menuai sorotan. Sebagai salah satu figur sentral dalam gerakan buruh, sikapnya berpotensi menimbulkan perbedaan langkah di kalangan serikat pekerja. Said Iqbal menilai bahwa aksi demonstrasi justru merupakan sarana penting untuk memperkuat posisi tawar buruh di hadapan pemerintah.
Sindiran Iqbal terhadap Jumhur langsung mengundang respons dari berbagai pihak. Ada yang mendukung pandangan Iqbal karena menilai aksi nyata di jalan merupakan bentuk perjuangan paling jelas, sementara pihak lain memahami bahwa setiap pemimpin serikat mungkin memiliki strategi berbeda dalam memperjuangkan hak buruh.
Perbedaan sikap antar pemimpin serikat pekerja menunjukkan tantangan dalam menjaga persatuan buruh. Meski demikian, Iqbal menegaskan bahwa solidaritas dan kebersamaan tetap menjadi kunci utama dalam memperjuangkan kesejahteraan pekerja. Menurutnya, aksi demonstrasi adalah bagian dari jalan perjuangan yang tidak boleh diabaikan.
Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?