Said Abdullah Minta Maaf atas Pernyataan dan Aksi Dua Kader PDI-P yang Kontroversial

Anggota Fraksi PDI-P di DPR RI, Said Abdullah, menyampaikan permintaan maaf secara terbuka atas pernyataan dan perilaku dua kader partai yang menimbulkan kontroversi di masyarakat. Kedua kader yang dimaksud adalah Deddy Sitorus, yang pernah menyatakan bahwa gaji anggota dewan berbeda dengan rakyat jelata, serta Sadarestuwati, yang terlihat berjoget saat sidang tahunan di MPR.

Permintaan maaf ini disampaikan Said Abdullah sebagai bentuk tanggung jawab atas tindakan yang dianggap menyinggung publik dan mencederai citra partai. Menurutnya, ucapan maupun perilaku yang muncul dari kedua kader tersebut tidak mencerminkan sikap resmi PDI-P. “Kami menyadari bahwa apa yang dilakukan Deddy dan Sadarestuwati menimbulkan kegelisahan di masyarakat. Kami meminta maaf dan berharap publik memberi kesempatan bagi partai untuk menjadikan ini sebagai pelajaran,” ujar Said Abdullah.

Said menegaskan bahwa PDI-P akan melakukan evaluasi internal terkait insiden ini. Partai berencana memberikan pembinaan dan pelatihan bagi kadernya agar lebih memahami tanggung jawab sosial dan pentingnya menjaga citra partai. Dengan langkah ini, diharapkan anggota partai mampu bersikap lebih bijaksana dalam setiap pernyataan maupun tindakan, terutama dalam momen publik yang menjadi sorotan media.

Reaksi masyarakat terhadap kasus ini beragam. Beberapa pihak mengapresiasi permintaan maaf Said Abdullah, namun ada pula yang menyoroti perlunya tindakan lebih konkret agar insiden serupa tidak terulang. Said Abdullah menegaskan bahwa partai akan terus menegakkan disiplin internal sekaligus meningkatkan kesadaran kader tentang etika publik.

Selain itu, Said menekankan bahwa PDI-P tetap berkomitmen untuk menjaga kepercayaan rakyat dan berperan aktif dalam pembangunan bangsa. Insiden ini dijadikan momentum untuk memperkuat mekanisme pengawasan internal, sekaligus memastikan bahwa setiap tindakan kader sejalan dengan nilai dan prinsip partai.

Dengan langkah-langkah perbaikan yang direncanakan, Said Abdullah berharap PDI-P dapat kembali meraih kepercayaan publik dan tetap fokus pada kontribusi positif bagi masyarakat. “Kami ingin menjadikan peristiwa ini sebagai pembelajaran agar seluruh kader partai lebih berhati-hati dan bertanggung jawab dalam setiap pernyataan maupun aksi,” pungkasnya.