
Presiden Prabowo Subianto resmi mencopot Budi Gunawan dari jabatannya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam), pada Senin (8/9/2025). Keputusan ini mengejutkan publik dan langsung memunculkan beragam spekulasi mengenai pertimbangan politik di balik reshuffle kabinet tersebut.
Mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD, ikut memberikan tanggapannya. Ia mengaku terkejut dengan keputusan Prabowo dan menyebut adanya pertimbangan politik dalam pencopotan Budi Gunawan. "Saya tidak tahu alasan Presiden mengambil keputusan itu, tapi saya menilai kericuhan demonstrasi pada akhir Agustus 2025 bukanlah faktor utama pertimbangannya," ujar Mahfud.
Langkah ini menimbulkan analisis dari berbagai kalangan. Banyak pihak menilai pencopotan Budi Gunawan merupakan bagian dari strategi politik Prabowo untuk memperkuat konsolidasi kekuasaan. Di sisi lain, ada pula yang memandang keputusan ini sebagai upaya meredam potensi gesekan politik menjelang agenda politik nasional ke depan.
Publik dan para pengamat menyoroti apakah reshuffle ini akan memperkuat pemerintahan atau justru memicu dinamika baru di dalam koalisi. Beberapa menilai langkah ini bisa menjadi strategi berani, namun juga berisiko, tergantung pada bagaimana Prabowo mengelola stabilitas politik pasca-pencopotan tersebut.
Pencopotan Budi Gunawan oleh Presiden Prabowo Subianto menjadi salah satu keputusan politik besar yang menandai arah baru pemerintahan. Meski alasannya belum diungkap secara jelas, pernyataan Mahfud MD menunjukkan adanya dimensi politik yang tak terelakkan. Hanya waktu yang akan menentukan dampak reshuffle ini terhadap stabilitas dan efektivitas pemerintahan.
Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?