Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, mengumumkan bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) akan ditugaskan untuk menjaga seluruh kilang minyak milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Penjagaan ini akan dipantau oleh Badan Intelijen Strategis (BAIS) dan mulai dilaksanakan pada Desember 2025. "Kita akan laksanakan ini terhitung mulai Desember, dengan menugaskan pasukan-pasukan dari TNI Angkatan Darat dan juga akan dipantau oleh Badan Intelijen Strategis (BAIS)," ujar Sjafrie di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Senin (24/11/2025).
Sjafrie menekankan pentingnya langkah ini untuk mengidentifikasi dan mengantisipasi ancaman potensial yang mungkin muncul. "Untuk bisa mengetahui hal-hal yang mungkin perlu kita ketahui sebagai suatu ancaman yang potensial, yang mungkin muncul, sehingga kita bisa mengantisipasi pengamanan secara fisik," lanjutnya. Penugasan ini menjadi salah satu topik utama dalam rapat tertutup antara Menhan dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto yang digelar oleh Komisi I DPR RI.
Menurut Sjafrie, kilang minyak milik BUMN merupakan industri strategis yang memiliki pengaruh besar terhadap kedaulatan negara. Oleh karena itu, sektor pertahanan harus memperkuat TNI, baik di matra darat, laut, maupun udara. Hingga November 2025, Indonesia telah memiliki 150 batalion TNI yang disebut Batalion Infanteri Teritorial Pembangunan, dan jumlah ini akan terus bertambah dengan target 150 batalion per tahun.
Sjafrie menegaskan bahwa penugasan ini bukan untuk memenuhi ambisi teritorial, melainkan untuk menjaga keutuhan wilayah, pengamanan, serta menyelamatkan kepentingan nasional. "Ini tentunya tidak dimaksudkan untuk kebutuhan ambisi teritorial, tetapi semata-mata untuk menjaga keutuhan wilayah dan pengamanan serta menyelamatkan kepentingan nasional, serta menjaga industri strategis yang mempunyai kaitan dengan kedaulatan negara," tegasnya.
Penugasan TNI AD ini merupakan bagian dari Operasi Militer Selain Perang (OMSP) sebagaimana tercantum dalam Pasal 14 revisi Undang-Undang TNI. Purnawirawan yang menerima anugerah pangkat kehormatan Jenderal TNI bintang empat (Hor) dari Presiden Prabowo ini menegaskan pentingnya langkah ini dalam menjaga stabilitas dan keamanan nasional.
Langkah strategis yang diambil oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dalam menugaskan TNI AD untuk menjaga kilang minyak BUMN menunjukkan komitmen pemerintah dalam melindungi industri strategis dan kedaulatan negara. Dengan pengawasan dari BAIS, diharapkan ancaman potensial dapat diantisipasi dengan lebih baik, sehingga keamanan nasional tetap terjaga. Penugasan ini juga menjadi bagian dari upaya memperkuat sektor pertahanan Indonesia di berbagai matra.
Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?
redaktur