Peluang Hasto Kristiyanto Kembali Jadi Sekjen PDI-P Dinilai Sangat Kecil

Peneliti Senior Bidang Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Lili Romli, menilai peluang Hasto Kristiyanto untuk kembali menduduki kursi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sangat kecil. Menurut Lili, hal ini bukan disebabkan oleh kapasitas atau kemampuan Hasto dalam memimpin, melainkan lebih karena dampak dari kasus hukum yang sempat menyeret namanya.

Meski Hasto telah lama menjadi figur penting di PDI-P, dinamika internal partai turut mempengaruhi peluangnya. Beberapa faksi di dalam partai disebut menginginkan adanya penyegaran di jajaran kepemimpinan. Selain itu, isu regenerasi juga semakin menguat, dengan banyaknya kader muda yang dinilai memiliki potensi untuk tampil di posisi strategis.

Selain persoalan internal, faktor eksternal seperti perubahan peta politik nasional dan hubungan PDI-P dengan partai-partai lain turut menjadi pertimbangan. Lanskap politik Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mengalami pergeseran signifikan, memunculkan koalisi baru dan mengubah aliansi politik. PDI-P perlu menyesuaikan diri agar tetap relevan dan kompetitif.

Lili menilai, untuk menjaga eksistensinya, PDI-P harus melakukan evaluasi kepemimpinan sekaligus memberi ruang lebih besar bagi generasi muda. Hal ini tidak hanya menjaga keberlanjutan partai, tetapi juga meningkatkan daya tarik di kalangan pemilih muda yang kritis. Selain itu, membangun komunikasi publik yang positif dan memperkuat hubungan politik dengan pihak lain menjadi langkah strategis yang perlu dilakukan.

Dengan berbagai dinamika yang ada, peluang Hasto Kristiyanto kembali menjadi Sekjen PDI-P diprediksi sangat tipis. Regenerasi kepemimpinan dan adaptasi terhadap perubahan politik akan menjadi kunci bagi PDI-P dalam mempertahankan posisinya sebagai partai besar di Indonesia.