clock December 24,2023
Hendrisman Rahim Ungkap Jiwasraya Sudah Lima Kali Bangkrut

Hendrisman Rahim Ungkap Jiwasraya Sudah Lima Kali Bangkrut

Hendrisman Rahim, mantan Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya (Persero), mengungkapkan fakta mengejutkan dalam persidangan yang berlangsung pada 28 Oktober 2025. Dalam kesaksiannya, Hendrisman menyatakan bahwa Jiwasraya telah mengalami kebangkrutan atau insolvensi sebanyak lima kali. Pernyataan ini menambah panjang daftar masalah yang dihadapi perusahaan asuransi pelat merah tersebut.


Menurut Hendrisman, Jiwasraya telah menghadapi masalah keuangan yang serius sejak lama. Kebangkrutan pertama terjadi pada tahun-tahun awal operasional perusahaan, dan situasi serupa terus berulang hingga mencapai lima kali. Kondisi ini menunjukkan adanya masalah struktural yang mendalam dalam pengelolaan keuangan Jiwasraya.


Kebangkrutan yang berulang kali ini tentu berdampak signifikan terhadap nasabah Jiwasraya. Banyak nasabah yang merasa dirugikan karena tidak dapat mencairkan klaim asuransi mereka tepat waktu. Kepercayaan publik terhadap perusahaan asuransi ini pun semakin menurun, memicu kekhawatiran di kalangan nasabah dan calon nasabah.


Pemerintah dan manajemen Jiwasraya telah berupaya melakukan berbagai langkah penyelamatan dan restrukturisasi untuk mengatasi masalah keuangan ini. Namun, upaya tersebut tampaknya belum membuahkan hasil yang signifikan. Kebangkrutan yang berulang kali menunjukkan perlunya pendekatan yang lebih komprehensif dan berkelanjutan dalam menangani masalah ini.


Kasus Jiwasraya juga menyoroti tantangan hukum dan regulasi dalam industri asuransi di Indonesia. Kebangkrutan yang berulang kali menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas pengawasan dan regulasi yang ada. Pemerintah dan otoritas terkait perlu melakukan evaluasi menyeluruh untuk mencegah terulangnya kasus serupa di masa depan.


Pengakuan Hendrisman Rahim tentang kebangkrutan Jiwasraya yang berulang kali menambah kompleksitas masalah yang dihadapi perusahaan ini. Dengan tantangan keuangan dan hukum yang ada, masa depan Jiwasraya masih menjadi tanda tanya besar. Diperlukan langkah-langkah strategis dan kolaboratif dari semua pihak terkait untuk memulihkan kepercayaan publik dan memastikan keberlanjutan operasional perusahaan ini.


Dengan demikian, kasus Jiwasraya menjadi pelajaran penting bagi industri asuransi di Indonesia, menekankan pentingnya transparansi, akuntabilitas, dan pengelolaan risiko yang efektif dalam menjaga stabilitas keuangan perusahaan asuransi.

Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?

Follow US

Top Categories