Buku Putih AI Masih Dibuka untuk Uji Publik hingga Akhir Agustus

Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) saat ini tengah melakukan uji publik terhadap Buku Putih Kecerdasan Artifisial (AI) yang akan berlangsung hingga 29 Agustus 2025. Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menjelaskan, uji publik ini sejatinya dijadwalkan berakhir pada 20 Agustus 2025, namun diperpanjang lantaran tingginya jumlah masukan yang diterima dari masyarakat.

Buku Putih AI disusun untuk menjadi panduan strategis dalam pengembangan dan penerapan teknologi kecerdasan artifisial di Indonesia. Dokumen ini diharapkan mampu memberikan arahan yang jelas bagi sektor publik maupun swasta dalam mengoptimalkan pemanfaatan AI, sekaligus memastikan implementasinya sesuai dengan nilai etika, hukum, dan kepentingan nasional.

Kemkomdigi membuka ruang partisipasi luas bagi masyarakat, mulai dari akademisi, praktisi industri, hingga organisasi masyarakat sipil. Melalui platform daring yang disediakan, masyarakat dapat memberikan masukan langsung terhadap substansi Buku Putih AI. Kontribusi tersebut diharapkan dapat memperkaya dokumen dengan berbagai perspektif dan kebutuhan nyata di lapangan.

Pengembangan AI di Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan, seperti keterbatasan infrastruktur digital serta kesiapan sumber daya manusia. Dengan adanya Buku Putih ini, pemerintah berharap dapat menghadirkan peta jalan yang lebih terarah untuk menjawab tantangan tersebut. Menkomdigi optimistis, dengan sinergi antara pemerintah, industri, dan masyarakat, Indonesia dapat memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain penting AI di Asia Tenggara.

Usai masa uji publik ditutup pada 29 Agustus 2025, Kemkomdigi akan mengolah seluruh masukan yang diterima guna menyempurnakan isi Buku Putih AI. Dokumen final nantinya ditargetkan menjadi landasan utama dalam pengembangan AI yang inklusif, berkelanjutan, dan bertanggung jawab, sekaligus mendukung peningkatan daya saing serta kesejahteraan masyarakat Indonesia.