Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, meluncurkan inisiatif ambisius yang bertujuan menyediakan makanan gratis bagi lebih dari seperempat populasi negara. Pada hari Senin, program ini resmi dimulai, dan menurut pejabat terkait, pada hari pertama peluncurannya, program ini berhasil menyediakan makanan bagi 570.000 orang.
Meskipun menjadi inti dari kampanye pemilihan yang mengantarkan Prabowo ke tampuk kekuasaan tahun lalu, peluncuran program ini dilakukan tanpa banyak sorotan. Tidak ada acara peluncuran resmi, dan hanya 190 dapur yang terlibat dalam persiapan makanan pertama untuk anak-anak sekolah dan ibu hamil di lebih dari 20 provinsi.
Rencana makan gratis ini akan menjadi upaya logistik yang sangat besar ketika berjalan sepenuhnya, dengan target pada tahun 2029 untuk menjangkau 82,9 juta dari 280 juta penduduk Indonesia. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam mengatasi masalah gizi buruk di kalangan anak-anak dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tingkat regional.
Kebijakan andalan Prabowo ini tidak lepas dari kontroversi. Estimasi biaya sebelumnya yang mencapai $28 miliar selama lima tahun telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan beberapa ekonom. Mereka khawatir bahwa program ini dapat merusak reputasi Indonesia yang telah susah payah dibangun dalam hal kehati-hatian fiskal.
Namun, Prabowo membela program ini dan bulan lalu menggambarkannya sebagai langkah strategis untuk melawan malnutrisi anak dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di tingkat regional. Tahap pertama program ini diperkirakan menelan biaya 71 triliun rupiah ($4,39 miliar) tahun ini, dengan target menyediakan makanan bagi 15 juta orang.
Meskipun menghadapi kritik, program ini mendapat dukungan dari berbagai pihak yang melihatnya sebagai langkah penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Tantangan ke depan adalah memastikan bahwa program ini dapat berjalan secara efektif dan efisien, serta mencapai target yang telah ditetapkan.
Dengan peluncuran program makan gratis ini, Prabowo menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Namun, keberhasilan program ini akan sangat bergantung pada kemampuan pemerintah dalam mengelola anggaran dan logistik, serta memastikan bahwa bantuan ini benar-benar sampai kepada mereka yang membutuhkan.
Program makan gratis yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto merupakan langkah ambisius yang bertujuan untuk mengatasi masalah gizi buruk dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Meskipun menghadapi tantangan dan kontroversi, program ini memiliki potensi untuk memberikan dampak positif yang signifikan bagi jutaan rakyat Indonesia. Keberhasilan program ini akan menjadi ujian bagi pemerintahan Prabowo dalam mewujudkan visi Indonesia yang lebih sejahtera dan berkeadilan.
Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?