clock December 24,2023
Polemik Pagar Laut di Tangerang: Kades Kohod Jadi Sorotan Publik

Polemik Pagar Laut di Tangerang: Kades Kohod Jadi Sorotan Publik

VOXINDONESIA.COM, Tangerang - Arsin, Kepala Desa (Kades) Kohod, kini menjadi pusat perhatian setelah polemik mengenai pagar laut misterius di kawasan Tangerang mencuat ke permukaan. Pagar laut yang membentang di wilayahnya ini diklaim oleh Arsin sebagai daratan yang dulunya dijadikan empang, namun kini tertutup akibat abrasi.


Setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, diketahui bahwa pagar laut tersebut memiliki Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dan Sertifikat Hak Milik (SHM). Namun, Nusron Wahid, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR), telah mencabut sertifikat hak milik tersebut karena lahan tersebut telah hilang secara fisik dan berubah menjadi tanah musnah.


Pernyataan Kades Kohod menimbulkan kecurigaan di kalangan warganet. Arsin kini telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka bersama tiga orang lainnya terkait kasus pagar laut ini. "Setelah pemeriksaan kami beserta unit melaksanakan gelar. Kemudian, kepada 4 orang tersangka kita putuskan mulai malam ini kita laksanakan penahanan," ujar Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, seperti dilansir dari detikcom pada Selasa (25/2).


Arsin bin Sanip, yang menjabat sebagai Kepala Desa Kohod sejak tahun 2021, menjadi topik perbincangan publik. Sebuah cuitan dari akun X @bung_madin menyebut bahwa Arsin tiba-tiba menjadi miliarder setelah menjabat. Ia diketahui memiliki lima unit mobil mewah, termasuk Jeep Wrangler Rubicon dan Fortuner, serta jam tangan seharga ratusan juta.


Tidak hanya itu, Arsin juga sempat menggelar pesta mewah selama tiga hari tiga malam dengan mengundang penyanyi dangdut Family Group pada 20 Mei 2024. Kekayaan Arsin menjadi sorotan karena dinilai tidak sesuai dengan gaji yang diperolehnya sebagai kepala desa. Di sisi lain, ia dikabarkan mencalonkan diri sebagai kepala desa dengan modal besar hingga menjual tanah.


Kendati demikian, Kades Kohod akan diperiksa oleh Kejaksaan Agung terkait dugaan pemalsuan dokumen pagar laut. Kasus ini menambah panjang daftar kontroversi yang melibatkan Arsin dan menyoroti pentingnya transparansi serta integritas dalam pengelolaan aset desa.


Kasus pagar laut di Kohod ini menyoroti berbagai isu terkait pengelolaan lahan dan aset desa, serta menimbulkan pertanyaan mengenai integritas pejabat publik. Dengan penetapan tersangka dan pemeriksaan lebih lanjut, diharapkan kasus ini dapat diselesaikan secara transparan dan adil, serta menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan tanggung jawab.

Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?

Berita Terkait

Follow US

Top Categories