VOXINDONESIA.COM - Di tengah sorotan tajam terhadap sosok Hercules Rosario Marshal, mantan Kabareskrim Polri Komjen Pol (Purn) Susno Duadji memberikan pandangan yang mengejutkan dalam program Merah Putih di Nusantara TV. Susno membuka sisi lain dari tokoh yang selama ini dikenal sebagai “mantan preman legendaris Tanah Abang”.
Turut hadir dalam program tersebut, Nikolas Kilikily, seorang praktisi hukum yang mengaku sebagai mantan tangan kanan Hercules sejak era 1990-an. Niko, sapaan akrabnya, menyampaikan bahwa sosok Hercules yang dikenal publik saat ini bukanlah gambaran utuh dari pria kelahiran Timor Leste tersebut. "Jujur aja saya ini produk aslinya Bang Hercules di Tanah Abang. Dulu saya dapat jatah Rp 500 perak, saya udah nongkrong di sana," ujar Niko.
Niko menambahkan bahwa Hercules telah mengalami transformasi signifikan. "Saya tahu persis beliau. Beliau sudah mualaf, bahkan sudah tiga kali memberangkatkan orang umroh. Kalau preman mana mau begitu?," lanjutnya. Pernyataan Niko mendapat respons serius dari Susno Duadji, yang mengamini bahwa Hercules memiliki kontribusi nyata bagi masyarakat bawah, terutama dalam hal merangkul mereka yang terpinggirkan oleh sistem.
Menurut Susno, Hercules berjasa dalam mengumpulkan orang-orang bermasalah yang seharusnya ditangani negara. "Dia telah mendata, ini orang bermasalah dengan perut, pekerjaan, kasih sayang. Harusnya negara hadir. Harusnya negara berterima kasih pada Hercules," ujar Susno. Kehadiran Hercules di tengah masyarakat tak hanya sekadar membawa pengaruh, tetapi juga menjadi representasi dari ketidakberesan sistem sosial yang gagal menjangkau kelompok-kelompok marginal.
Susno menekankan bahwa negara semestinya tidak hanya fokus pada sisi kontroversial dari tokoh-tokoh seperti Hercules, tapi juga mengakui kontribusi positif yang mereka berikan. "Jangan selalu melihat sisi negatif. Negatifnya ada, tapi positifnya juga nyata. Orang-orang yang kurang kasih sayang, yang tidak punya penghasilan, dia yang kumpulkan. Negara harus hadir," katanya.
Namun, Susno juga menegaskan bahwa setiap warga negara tetap tunduk pada hukum yang berlaku. "Kalau melanggar hukum, ya ditertibkan. Tapi jangan jadikan status sebagai anggota ormas sebagai tameng kebal hukum," tegasnya. Ia juga mengkritik gaya penyelesaian konflik dengan cara adu tantangan fisik yang belakangan kembali muncul dalam pemberitaan.
"Kalau pemimpin ormas kurang sopan atau bicara sembrono, berikan pelatihan. Jangan malah tantang-tantangan, ‘kalau berani kita berantem.’ Kalau begitu, semua jadi preman," tutup Susno dengan nada tegas. Dengan demikian, Susno mengajak semua pihak untuk lebih bijak dalam menyelesaikan konflik dan menghargai kontribusi positif yang diberikan oleh tokoh-tokoh seperti Hercules.
Hercules Rosario Marshal, meski dikenal sebagai sosok kontroversial, ternyata memiliki kontribusi nyata bagi masyarakat. Pandangan Susno Duadji dan kesaksian Nikolas Kilikily membuka sisi lain dari Hercules yang selama ini jarang diketahui publik. Dengan tetap menghormati hukum dan mengakui kontribusi positif, diharapkan masyarakat dapat melihat sosok Hercules dari perspektif yang lebih seimbang.
Kamu harus terdaftar atau login untuk berkomentar Masuk?